Rabu, 26 Juni 2013

Pengertian Novel Populer


Pengertian Novel Populer
Novel adalah sebuah karya karya fiksi yang tertulis dan naratif dan biasanya dalam bentuk cerita.   Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia, yaitu novella yang berarti sebuah kisah, sepotong berita.Novel lebih pannjang setidaknya 40.000 kata dan lebih kompleks dari cerpen dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitikberatkan pada kehidupan yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak. Dalam karya sastra Indonesia, novel berdasarkan karakternya dibedakan menjadi dua, yaitu novel serius dan novel populer,. Novel populer dikatakan populer karena novel tersebut diminati banyak orang saat pada zamannya dan dianggap sebagai kebudayaan bersama.Novel serius dinilai memiliki unsur sastra yang kompleks dan lebih berkarakter. Namun keduanya memiliki ciri khas masing-masing yang tak bisa disamakan.
Novel populer ada yang disajikan secara baik, ada pula yang disajikan tidak dan ada novel populer yang bagus, adapula yang buruk.Meskipun demikian para pakar kebudayaan populeer (popular culture),movel populer dan semua karya kebudayaan populer, berangkat dan berawal dari nilai komersial. Tujuan utamanya adalah menghasilkan sesuatu yang bersifat materi. Mengingat tujuan utamanya komersial, maka karya-karya popiler ditunjukkan untuk berbagai lapisan masyarakat. Untuk itu unsur hiburan menduduki tempat sasaran yang sangat penting. 
Akibat unsur hiburan lebih ditonjolkan, maka unsur lainnya sering diabaikan. Akhirnya banyak menjerumuskan pengarangnya untuk mengobral hibura murahan, cenderung rendah dan mengabaikan norma-norma kesusilaan. Novel yang mengeksploitasi pornografi misalnya, termasuk kedalam jenis novel populer yang buruk yang menampilkan hiburan dan selera rendah.
            Ciri-ciri yang terdapat dalam novel populer antara lain :
1.      Bentuk covernya yang sering menonjilkan warna cerah, ilustrasi agak ramai,.
2.      Dari segi penokohan menampilkan tokoh yang tidak jelas identitas tradisi-kulturalnya.Bisa dilihat dari namanya, contohnya Frans, Boy dan Andrew.Latarnya biasanya ditandai dengan latar perkotaan.
3.      Tema yang diangat biasanya menyangkut kisah percintaan remaja yang masih bersekolah.
4.      Dari segi latar tempat dan peristiwa, cenderung menampilkan latar kontemporer dengan berbagai peristiwa yang aktual.
5.      Tampilnya tokoh-tokoh yang stereotip

Bentuk Novel Populer
1.      Fiksi populer mengutamakan plot certita dan kurang menggarap unsur-unsur lain fiksi. Unsur plot ini menekankan banyaknya ketegangan atau suspense yang memancing keingintahuan pembaca terhadap jalannya cerita. Fiksi diakhiri dengan akhir bahagia (happy ending) karena akan memberikan kegembiraan pada pembaca. Dalam fiksi ada tiga kemungkinan mengakhiri cerita, yakni tokoh berhasil mengakhiri masalah, tokoh gagal mengatasi masalah dan tokoh dibiarkan tidak menyelesaikan masalah atau kofliknya.
2.      Masih berhubungan denagan plot cerita, fiksi populer mendasarkan diri pada pola-pola cerita tertentu. Terdapat banyak tipe fiksi populer yang masing-masing telah memiliki pola jalan cerita sendiri. Dalam hal ini dikenal pola cerita detektif, pola cerita spionase, pola cerita roman percintaan, pola cerita misteri, pola cerita western, pola cerita silat, pola cerita mistik dan horor dan lain-lain. Setiap cerita populer yang baru tinggal mengikuti pola yang sudah ada, hanya jalan ceritanya berbeda. Inilah sebabnya pembaca sulit mengingat-ingat secara lengkap setiap fiksi populer yang pernah dibaca, karena semua hampir serupa.
3.      Tema dalam fiksi populer tidak dipentingkan, sehingga hal inilah yang menyebabkab mengapa fiksi populer jauh drai masalah kehidupan dan seolah tak peduli terhadap masalah kehidupan.
4.      Karakter dalam fiksi populer bersifat stereotip, yakni mewakili gambaran masyarakatumum tentang seseorang pelaku , misalnya tukang becak selali miskin dan kurang terpelajar, sopir truk sebagai orang brutal dan kurang ajar dan sebagainya. Karakter tidak digambarkan sebagai individu yang unik yang ditentukan oleh banyak faktor. Penggambaran ini jelas tidak memperkaya pandangan pembaca tentang manusia.
Contoh novel populer yang ada di Indonesia antara lain :
1.      Cintaku di Kampus Biru ( Dunia Kampus)
2.      Ali Topan Anak Jalanan (dunia SMA)
3.      Lupus ( dunia SMP atau SMA)
4.      Karmila
5.      Terminal Cinta Terakhir
6.      Istana Kedua
7.      Balada Si Roy
8.      Peluang Kedus
Novel popular adalah novel yang diminati banyak orang saat pada zamannya dan dianggap sebagai kebudayaan bersama.
Dalam perkembangannya, ternyata novel-novel popular memiliki perbedaan dari segi struktur dan realtitasnya.
ISI novel populer
1.    Hampir tidak adamateri atau informasi penting dalam fiksi populer yang dapat mendekatkan pembaca pada kenyataan kehidupan agar dia lebih pahamdan memahaminya. Informasi berdasarkan pengetahuan mungkin ada, tetapi tidak dikupas sampai hakikatnya. Fiksi populer sama sekali tidak ditentukan oleh ada atau tidak adanya fakta kehidupn. Sebuah novel sejarah mungkin penuh fakta sejarah, namun selama ia tidak mendekatkan pembacanya pada pemahaman manusia lain, pemahaman masyarakat, dan sebagainya, maka karya demikian tetap kurang bernilai sastra.
2.    Masalah moral juga bukan ukuran untuk menilain apakah sebuah karya fiksi bersifat populer ataupun sastra. Sebuah novel populer bisa saja penuh ajaran moral yang dianut masyarakat pada masanya, namun selama novel itu tidak memberikan intepretasi moral baru kepada pembacanya, maka kurang nilai sastranya.  Dalam sebuah jarya sastra mungkin saja dibentangkan kehidupan wanita tunasusila, pejudi atau pezinah, namun kalau novel itu mampu memberikan intepretasi baru terhadap pandangan yang kurang benar terhadap kehidupan itu, dan menyuarakan nada kebenaran, maka dia dapat dinilai sebagai karya sastra ( kalau syarat-syarat estetiknya dipenuhi pula).
3.    Ekspresi : Fiksi populer biasanya ditlis hanya sebagian kerja pertukaran saja. Inilah sebabnya seorang penulis fiksi populer dapat amat produktif melahirkan novel-novelnya. Pengarang demikian sebenarnya tidak mengeluarkan kekayaan batinnya kepada pembacanya, tidak ada ekspresi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar