Pengertian
Novel Populer
Novel
adalah sebuah karya karya fiksi yang tertulis dan naratif dan biasanya dalam
bentuk cerita. Penulis novel disebut
novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia, yaitu novella yang berarti
sebuah kisah, sepotong berita.Novel lebih pannjang setidaknya 40.000 kata dan
lebih kompleks dari cerpen dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan
metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang
tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan
menitikberatkan pada kehidupan yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia
dibedakan menjadi roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah
pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak. Dalam karya sastra Indonesia,
novel berdasarkan karakternya dibedakan menjadi dua, yaitu novel serius dan
novel populer,. Novel populer dikatakan populer karena novel tersebut diminati
banyak orang saat pada zamannya dan dianggap sebagai kebudayaan bersama.Novel
serius dinilai memiliki unsur sastra yang kompleks dan lebih berkarakter. Namun
keduanya memiliki ciri khas masing-masing yang tak bisa disamakan.
Novel populer ada yang disajikan
secara baik, ada pula yang disajikan tidak dan ada novel populer yang bagus,
adapula yang buruk.Meskipun demikian para pakar kebudayaan populeer (popular
culture),movel populer dan semua karya kebudayaan populer, berangkat dan
berawal dari nilai komersial. Tujuan utamanya adalah menghasilkan sesuatu yang
bersifat materi. Mengingat tujuan utamanya komersial, maka karya-karya popiler
ditunjukkan untuk berbagai lapisan masyarakat. Untuk itu unsur hiburan
menduduki tempat sasaran yang sangat penting.
Akibat unsur hiburan lebih
ditonjolkan, maka unsur lainnya sering diabaikan. Akhirnya banyak menjerumuskan
pengarangnya untuk mengobral hibura murahan, cenderung rendah dan mengabaikan
norma-norma kesusilaan. Novel yang mengeksploitasi pornografi misalnya,
termasuk kedalam jenis novel populer yang buruk yang menampilkan hiburan dan
selera rendah.
Ciri-ciri
yang terdapat dalam novel populer antara lain :
1. Bentuk covernya yang sering
menonjilkan warna cerah, ilustrasi agak ramai,.
2. Dari segi penokohan menampilkan
tokoh yang tidak jelas identitas tradisi-kulturalnya.Bisa dilihat dari namanya,
contohnya Frans, Boy dan Andrew.Latarnya biasanya ditandai dengan latar
perkotaan.
3. Tema yang diangat biasanya
menyangkut kisah percintaan remaja yang masih bersekolah.
4. Dari segi latar tempat dan
peristiwa, cenderung menampilkan latar kontemporer dengan berbagai peristiwa
yang aktual.
5. Tampilnya tokoh-tokoh yang stereotip
Bentuk Novel
Populer
1. Fiksi populer mengutamakan plot
certita dan kurang menggarap unsur-unsur lain fiksi. Unsur plot ini menekankan
banyaknya ketegangan atau suspense yang memancing keingintahuan pembaca
terhadap jalannya cerita. Fiksi diakhiri dengan akhir bahagia (happy ending)
karena akan memberikan kegembiraan pada pembaca. Dalam fiksi ada tiga
kemungkinan mengakhiri cerita, yakni tokoh berhasil mengakhiri masalah, tokoh
gagal mengatasi masalah dan tokoh dibiarkan tidak menyelesaikan masalah atau
kofliknya.
2. Masih berhubungan denagan plot
cerita, fiksi populer mendasarkan diri pada pola-pola cerita tertentu. Terdapat
banyak tipe fiksi populer yang masing-masing telah memiliki pola jalan cerita
sendiri. Dalam hal ini dikenal pola cerita detektif, pola cerita spionase, pola
cerita roman percintaan, pola cerita misteri, pola cerita western, pola cerita
silat, pola cerita mistik dan horor dan lain-lain. Setiap cerita populer yang
baru tinggal mengikuti pola yang sudah ada, hanya jalan ceritanya berbeda.
Inilah sebabnya pembaca sulit mengingat-ingat secara lengkap setiap fiksi
populer yang pernah dibaca, karena semua hampir serupa.
3. Tema dalam fiksi populer tidak
dipentingkan, sehingga hal inilah yang menyebabkab mengapa fiksi populer jauh
drai masalah kehidupan dan seolah tak peduli terhadap masalah kehidupan.
4. Karakter dalam fiksi populer
bersifat stereotip, yakni mewakili gambaran masyarakatumum tentang seseorang
pelaku , misalnya tukang becak selali miskin dan kurang terpelajar, sopir truk
sebagai orang brutal dan kurang ajar dan sebagainya. Karakter tidak digambarkan
sebagai individu yang unik yang ditentukan oleh banyak faktor. Penggambaran ini
jelas tidak memperkaya pandangan pembaca tentang manusia.
Contoh novel populer yang ada di
Indonesia antara lain :
1. Cintaku di Kampus Biru ( Dunia
Kampus)
2. Ali Topan Anak Jalanan (dunia SMA)
3. Lupus ( dunia SMP atau SMA)
4. Karmila
5. Terminal Cinta Terakhir
6. Istana Kedua
7. Balada Si Roy
8. Peluang Kedus
Novel
popular adalah novel yang diminati banyak orang saat pada zamannya dan dianggap
sebagai kebudayaan bersama.
Dalam perkembangannya, ternyata novel-novel popular memiliki perbedaan dari segi struktur dan realtitasnya.
Dalam perkembangannya, ternyata novel-novel popular memiliki perbedaan dari segi struktur dan realtitasnya.
ISI novel populer
1. Hampir
tidak adamateri atau informasi penting dalam fiksi populer yang dapat
mendekatkan pembaca pada kenyataan kehidupan agar dia lebih pahamdan
memahaminya. Informasi berdasarkan pengetahuan mungkin ada, tetapi tidak
dikupas sampai hakikatnya. Fiksi populer sama sekali tidak ditentukan oleh ada
atau tidak adanya fakta kehidupn. Sebuah novel sejarah mungkin penuh fakta
sejarah, namun selama ia tidak mendekatkan pembacanya pada pemahaman manusia
lain, pemahaman masyarakat, dan sebagainya, maka karya demikian tetap kurang
bernilai sastra.
2. Masalah
moral juga bukan ukuran untuk menilain apakah sebuah karya fiksi bersifat
populer ataupun sastra. Sebuah novel populer bisa saja penuh ajaran moral yang
dianut masyarakat pada masanya, namun selama novel itu tidak memberikan
intepretasi moral baru kepada pembacanya, maka kurang nilai sastranya. Dalam sebuah jarya sastra mungkin saja
dibentangkan kehidupan wanita tunasusila, pejudi atau pezinah, namun kalau
novel itu mampu memberikan intepretasi baru terhadap pandangan yang kurang
benar terhadap kehidupan itu, dan menyuarakan nada kebenaran, maka dia dapat
dinilai sebagai karya sastra ( kalau syarat-syarat estetiknya dipenuhi pula).
3. Ekspresi
: Fiksi populer biasanya ditlis hanya sebagian kerja pertukaran saja. Inilah
sebabnya seorang penulis fiksi populer dapat amat produktif melahirkan
novel-novelnya. Pengarang demikian sebenarnya tidak mengeluarkan kekayaan
batinnya kepada pembacanya, tidak ada ekspresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar